Selasa, 12 Oktober 2010

Hati-hati terhadap dampak obesitas

Akhir-akhir ini kita banyak melihat di kota besar maupun di kota kecil, orang yang mengalami kelebihan berat badan melebihi normal, hal ini mudah dilihat dan diidentifikasi, bila seseorang memiliki kelebihan lemak di badan, atau lengan atau paha (kaki) dan terlihat gemuk maka dapat dipastikan orang tersebut mengalami kelebihan berat badan.  Berbeda dengan satu decade yang lalu (1990 – 2000), pada saat itu justeru lebih banyak orang yang terlihat kurus atau kekurangan berat badan, khususnya di kota kecil.  Mengapa bisa terjadi perubahan trend berat badan yang sedemikian cepat (hanya 1 dasawarsa).  Pada ulasan kali ini penulis mencoba mencari tahu definisi yang tepat tentang obesitas dan kira-kira penyebab terjadinya kelebihan berat badan ini.  Pada bagian selanjutnya penulis mencoba membahas perkiraan dampak yang dapat ditimbulkan oleh obesitas serta cara cepat dan tepat mengetahui bila kita atau seseorang telah mengalami obesitas.  Dan pada bagian akhir penulis mencoba membahas program yang baik untuk menurunkan berat badan tanpa badan merasakan kekurangan asupan makanan alias kelaparan.

Definisi Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.  Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.  Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
Ø     Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
Ø     Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
Ø     Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.  Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.  Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel. (http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas)
Gambar dibawah menggambarkan tingkat dan jumlah penderita obesitas di Negara maju, sebagai berikut :

Sedangkan untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia tidak ada data penderita obesitas, tetapi negara-negara berkembang ini akan menuju maju seperti negara-negara diatas, sehingga dapat disimpulkan sementara bahwa penderita obesitas di Indonesia sudah cukup banyak.

Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.  Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :
  1. Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
  2. Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
  3. Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.  Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.  Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
  4. Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya :
Ø     Hipotiroidisme
Ø     Sindroma Cushing
Ø     Sindroma Prader-Willi
Ø     Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan

  1. Obat-obatan.  Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan..
Ø     Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
Ø     Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas
  1. Faktor yang terakhir yang tidak kalah penting dan tidak mungkin bisa dihindari adalah zaman era globalisasi.  Berbagai jenis dan macam makanan dari luar negeri mudah didapatkan di Indonesia bahkan sampai dikota-kota kecil seperti misalnya makanan Kebab yang berasal dari Timur Tengah.  Masakan cepat saji yang berasal dari Amerika pun banyak didapatkan di sini, sebut misalnya Fried Chicken, Dunkin Donat, Texas Chicken dan sebagainya.  Penyebab banyak berdatangan masakan dari luar negeri ini mudah dipahami, yaitu karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terbilang banyak (kurang lebih 250 juta), sehingga merupakan pasar yang sangat potensial untuk memasarkan berbagai jenis masakan atau makanan.  Semua makanan yang berasal dari luar negeri memiliki kalori yang sangat tinggi, sehingga orang yang memakannya terlebih yang rutin memakannya, cenderung akan mengalami kelebihan berat badan.

Dampak yang ditimbulkan akibat obesitas
Secara teori obesitas ditimbulkan karena penimbunan lemak yang berlebihan,  penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.  Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Namun yang lebih mengerikan lagi penderita obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit yang sangat berbahaya.  Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
Ø     Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
Ø     Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Ø     Stroke
Ø     Serangan jantung (infark miokardium)
Ø     Gagal jantung
Ø     Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
Ø     Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
Ø     Gout dan artritis gout
Ø     Osteoartritis
Ø     Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
Ø     Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk)

Cara cepat dan tepat mengetahui seseorang mengalami obesitas (diagnosa)
Para ahli tampaknya sepakat untuk mengetahui seseorang mengalami obesitas dengan cara mengukur atau menghitung Indeks Masa Tubuh atau Body Mass Index (BMI).  BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
Rumus:
Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2
Rumus : BMI = b / t2
dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam meter.
Dibawah ini adalah tabel BMI, hasil perhitungan dengan klasifikasi berat badan :


Contoh bila seseorang memiliki tinggi badan 170 cm dengan berat badan 67 kg, maka untuk menghitung BMI dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Ø     Tinggi Badan : 170 cm, kita ubah dahulu menjadi satuan meter yaitu 1,7 meter.
Ø     Lalu 1,7 meter kita kuadratkan sehingga menjadi 2,89 meter2 (1,7 x 1,7)
Ø     Sehingga BMI dapat dihitung sebesar 23,18 kg/m2 (67 / 2,89)
Ø     Kemudian kita cocokan dengan tabel BMI, posisi 23,18 dapat diklasifikasikan normal.

Program penurunan Berat Badan
Bagi penderita obesitas yang telah menyadari bahaya yang mengintai dan berkeinginan untuk menurunkan berat badannya ternyata tidak mudah melakukannya alias tidak semudah membalikkan telapak tangan  Banyak penderita obesitas merasa belum berhasil menurunkan berat badannya atau mereka merasa tersiksa dengan diet yang ketat karena seringkali kebiasaan dan pola makan dalam diet yang ketat, si penderita merasa kelaparan sehingga akan memakan apa saja yang dapat menghilangkan rasa lapar.  Para ahli sepakat bahwa pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
Ø     Resiko rendah : BMI < 27
Ø     Resiko menengah : BMI 27-30
Ø     Resiko tinggi : BMI 30-35
Ø     Resiko sangat tinggi : BMI 35-40
Ø     Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih
Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.
Ø     Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
Ø     Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
Ø     Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, dapat memilih obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :
Ø     Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
Ø     Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil
Ø     Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
Ø     Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang
Dewasa ini banyak program penurunan berat badan yang ditawarkan ke masyarakat didampingi oleh para ahli dibidangnya misalnya dengan cara totok perut, akupuntur, obat pelarut lemak dan lain sebagainya.  Para pembaca harus berhati-hati dengan program yang ditawarkan, karena program-program yang ditawarkan, biasanya tidak disertai dengan pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai, inilah yang menjadi pemicu berat badannya akan kembali naik setelah mengalami penurunan.  Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi informasi tentang salah satu program terbaik mengenai pengelolaan berat badan yang sehat yaitu program yang ditawarkan oleh Herbalife, dimana Herbalife menyediakan produk-produk sehat yang merupakan alternatif dari gaya hidup modern makanan cepat saji. 
Program pengelolaan berat badan oleh Herbalife
Program pengelolaan berat badan yang dikembangkan secara ilmiah, sangat sederhana, mudah diikuti dan lezat.  Dengan bahan dasar Nutrisi Seluler, program ini adalah program fleksibel yang dapat dipersonalisasikan untuk setiap konsumen, tergantung keinginan dan kebutuhan mereka, dapat menurunkan, menaikkan atau menjaga berat badan.  Produk-produk yang ditawarkan oleh Herbalife sudah cukup lengkap, dengan cara-cara atau teknik-teknik pemakaian produk sesuai dengan keinginan atau kebutuhan konsumen.  Salah satu produk yang ditawarkan, bila dikonsumsi pada pagi hari, menyebabkan konsumen merasa kenyang alias tidak lapar dan merasa bugar.  Memang tergantung keinginan atau kebutuhan konsumen, bila konsumen ingin menurunkan berat badannya, maka produk diatas disarankan dimakan 2 kali sehari dengan 1 kali makan nasi pada waktu siang, artinya produk Herbalife disarankan dimakan pada waktu pagi dan malam disertai dengan asupan suplemen yang kaya fiber, menimbulkan rasa kenyang, menambah vitalitas serta bahkan dapat menghaluskan penampilan kulit.  Dengan mengikuti program yang ditawarkan oleh Herbalife sudah banyak terbukti sukses dalam menurunkan berat badan, karena disarankan terus memakai produk yang amazing ini walau telah berhasil menurunkan berat badan. Bila anda ingin tahu lebih lanjut mengenai manfaat produk Herbalife ini serta peluang yang ada di dalamnya, dapat menghubungi saya di hadidayapriatama@gmail.com.  Saya akan senang menerangkan kepada anda mengenai produk ini.

Semua manusia berkeinginan hidup sehat, bugar dan panjang umur serta tidak memiliki keluhan berupa penyakit.  Untuk inilah penulis merasa perlu menyampaikan sebuah ulasan atau kupasan tentang resiko atau akibat yang buruk terhadap obesitas, karena dengan sendirinya penderita obesitas akan memperpendek umur si penderita sendiri dengan banyaknya kemungkinan penyakit berbahaya yang dapat timbul.  Setelah membaca tulisan ini penulis mengharapkan kita dapat menerapkan pola hidup yang sehat dengan menjaga pola makan kita serta cukup berolah-raga dan isitirahat yang cukup.

Sekian.  Terima kasih.

Senin, 04 Oktober 2010

Indonesia sebagai trend-setter dalam busana muslim dunia

Kita mengetahui bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas beragama islam (80% dari total penduduk) atau muslim terbesar di dunia, didukung dengan multi etnik (tradisional) yang sangat banyak dan beragam, serta letak geografis Indonesia di garis katulistiwa dengan beribu-ribu pulau, dengan berpuluh-puluh ragam budaya, merupakan modal dalam menciptakan busana muslim dengan latar belakang budaya yang beragam.  Hal-hal inilah yang besar kemungkinan dapat atau akan menjadikan Indonesia sebagai trend setter dalam menciptakan busana muslim dunia.  Tulisan atau topik diatas bukanlah semata-mata omong kosong belaka, penulis mencatat beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia dapat menjadi trend setter dalam busana muslim dunia, diantaranya jumlah penduduk yang sangat banyak merupakan potensi dalam pemasaran pakaian muslim, etnik yang sangat beragam mulai dari sabang sampai merauke, kreatifitas manusia Indonesia yang terus diasah dengan terjun ke dunia bisnis pakaian muslim, bentuk bentuk promosi yang unik yang telah dilakukan oleh pebisnis pakaian muslim dan terdapat pasar tempat terjadinya transaksi pakaian muslim yang terbesar saat ini di Asia Tenggara yaitu pasar Tanah Abang serta pada bagian akhir penulis mencoba menampilkan trend pakaian muslim beberapa tahun kedepan.

Jumlah penduduk yang sangat banyak merupakan faktor utama dalam menjadikan Indonesia sebagai  pemasok sekaligus pemasaran pakaian muslim.  Indonesia berada pada posisi ke 4 (empat) dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan jumlah 238.452.952 jiwa, setelah China (1.306.148.035 jiwa), India (1.065.070.607 jiwa) dan Amerika Serikat (297.336.946 jiwa), dibandingkan dengan jumlah penduduk negara tetangga kita diantaranya Filipina (86.241.697 jiwa), Vietnam (82.689.518 jiwa), Thailand (64.865.523 jiwa) , Malaysia (23.522.482 jiwa), Australia (19.913.144 jiwa), singapura (4.353.893 jiwa) dan brunei (365.251 jiwa), maka jumlah penduduk Indonesia jauh melampaui jumlah penduduk negara tetangga (sumber : CIA World Factbook 2004).  Logika sederhana mengatakan bahwa bila 1 jiwa membutuhkan minimal 3 pakaian maka jumlah pakaian yang mesti dipasok kira-kira 3 kali jumlah penduduk Indonesia.  Menurut Rahmayulis Saleh yang menulis dalam Bisnis Indonesia dengan topik "Indonesia bisa jadi kiblat busana muslim dunia",  Indonesia berpeluang besar menjadi kiblat busana muslim dunia, mengingat negeri ini memiliki populasi umat Islam terbanyak, serta kekayaan kultur dari ribuan suku yang tersebar di pelosok Nusantara.  "Kondisi ini merupakan suatu aset yang sangat berharga dan tak dimiliki oleh negara lain," kata Hamdan, Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan UMKM dan Industri Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, hari ini di kantornya (Jumat, 23/07/2010).  Dia menyebutkan sumbangan ekonomi dari industri mode dunia secara keseluruhan pada 2008 mencapai US$1,7 triliun, 20% di antaranya berasal dari pakaian dan aksesoris busana muslim.  Gilarsi W. Soecipto, Ketua Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) mengatakan walau perkembangannya cukup menjanjikan, sayangnya hingga saat ini tidak ada satupun dari negara Islam di dunia yang memainkan peran signifikan dalam mengkapitalisasi kue ekonomi yang cukup besar ini.  Mengingat Indonesia merupakan negara berpopulasi muslim terbesar di dunia, kita berpeluang menjadi negara pemasok terbesar bagi pasar mode busana muslim," ujarnya pada paparan kegiatan IIFC.  Dia menjelaskan Muslim di Indonesia memiliki kekayaan kultur yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, sehingga sentuhan mode busana muslim khas Indonesia berbeda dengan busana muslim ala Timur Tengah.  Dia menyebutkan IIFC yang terbentuk pertengahan Juli 2010, merupakan kolaborasi dari Kemenko Bidang Perekonomian, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), serta Shafira Corporation dan Majalah Noor.  IIFC ini nantinya diharapkan bisa menjadi ajang pertemuan perancang lokal dan dunia, produsen, dan konsumen. Peluncuran resmi kampanye Indonesia sebagai trend setter sekaligus kiblat dalam industri mode muslim dunia," ungkapnya.

Etnik yang sangat beragam mulai dari Sabang sampai Merauke dengan adat-istiadat dan kultur budaya yang berbeda beda menjadikan Indonesia salah satu negara yang sangat potensial dalam menciptakan busana muslim berlatar belakang budaya masing-masing daerah.  Lihat saja beragam pakaian tradisional mulai dari  Pakaian dari kawasan Nangroe Aceh Darussalam,  Pakaian dari kawasan Sumatera Utara, Pakaian dari kawasan Sumatera Barat,  Pakaian dari kawasan Bengkulu,  Pakaian dari kawasan Lampung,  Pakaian dari kawasan D. I. Yogyakarta,  Pakaian dari kawasan Jawa Tengah Pakaian dari kawasan Jawa TimurPakaian dari kawasan Kalimantan TengahPakaian dari kawasan Kalimantan SelatanPakaian dari kawasan Kalimantan TimurPakaian dari kawasan Kalimantan BaratPakaian dari kawasan Sulawesi TengahPakaian dari kawasan Sulawesi Selatan dan Pakaian dari kawasan lain-lain  (http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Galeri_Pakaian_Tradisional).  Masing masing daerah diatas memiliki ciri, bahan, corak yang berbeda beda, seperti misalnya yang sedang jadi pembicaraan saat ini adalah Batik Indonesia.  Bahan batik ini tentu saja dapat menjadi sumber potensial dalam menciptakan busana muslim.  Dengan menggali, memadukan serta mengkreasikan corak pakaian tradisional, dapat menjadi sumber inspirasi bagi terciptanya produk baru pakaian muslim yang trendy.

Kreatifitas manusia Indonesia merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menjadikan Indonesia sebagai trend setter busana muslim dunia.  Tren busana muslim di Indonesia berkembang secara dinamis. Setiap hari,  tren baju muslim makin membumi, menyentuh berbagai lapisan masyarakat pecinta fesyen di tanah air. Tren baju muslim makin terlihat semarak dan fleksibel dalam penggunaannya, tidak hanya dipakai saat Lebaran tiba, tetapi juga dipakai untuk beraktivitas sehari-hari. Perkembangan ini menggambarkan adanya adaptasi ide kreatif para designer busana muslimah terhadap dinamika kebutuhan konsumen, keunikan budaya dan etnik, variasi dunia karir dan bisnis yang menuntut dinamisasi penampilan, serta pengaruh tren fesyen pada umumnya. Para designer busana muslim pun lebih inovatif dalam menggali dan menentukan tema busana, kian ekspresif dalam mengeksplorasi warna dan bahan, lebih kreatif mengupdate design dan detail mode, tanpa meninggalkan ciri kesantunan busana muslimah. Hasilnya, busana muslim,  jilbab dan baju muslim lainnya terlihat lebih variatif dengan kesan modern yang mempesona, dan para wanita muslimah pun memiliki banyak pilihan busana untuk aktivitasnya sehari-hari dengan tetap mempertahankan kaidah agama.  Selain inovasi dan proses kreatif para designer, perkembangan tren busana muslim tidak lepas dari pengaruh tren busana para selebritis tanah air dan public figur lainnya dalam menjalankan kegiatannya. Misalnya, pemakaian busana seorang aktris dalam sinetron atau busana artis pada kegiatan menyanyi sepanjang bulan Ramadlan hingga Lebaran. Busana muslimah, khususnya jilbab dan mukena yang dikenakan para selbritis dalam kegiatannya sering kali  menjadi ikon mode yang secara praktis diikuti oleh masyarakat. Kita mungkin pernah mendengar mukena Manohara, jilbab Khumaira, kerudung Tsunami, baju koko Uje, atau kerudung Inayah yang meyebabkan jenis-jenis busana tersebut laris di pasaran. Karena itu, selain fashion show, popularitas seorang selebriti di dunia hiburan dan fesyen dapat mendongkrak popularitas para designer dan hasil karyanya, meningkatkan ketenaran pemilik dan nama butik atau toko busana muslimah, serta semakin menggiatkan bisnis di bidang busana muslimah. 
Dalam perkembangannya, mobilitas dan aktivitas para wanita di dunia kerja, serta kehidupan remaja dan anak-anak yang kian dinamis pun memberi pengaruh yang signifikan pada tren design busana muslim. Hal ini terllihat dari pemilihan bahan, warna, detail rancangan maupun penggunaan dan penambahan aksesoris yang sepadan dengan jilbab dan baju. Bahan yang halus, warna-warna lembut, kalem dan tidak terlalu terang, dengan design yang anggun, mewah tetapi praktis biasanya dikonsumsi para ibu atau wanita dewasa. Bahan kaos dan katun lebih mendominasi busana muslimah untuk kategori remaja dan anak-anak, dengan warna-warna yang lebih terang dan ceria, serta rancangan yang lebih leluasa, praktis, casual dan simple.  Tidak hanya itu, unsur etnik dan budaya, dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi perkembangan design dan tren busana muslimah. Modifikasi kain-kain khas daerah yang dipadankan dengan baju muslimah, serta jilbab  senada, menampilkan kekhasan Indonesia dalam tren fesyen busana muslim tanah air. Demikian pula dengan motif yang dirancang untuk baju koko dan peci yang lebih Indonesia. Harmoni budaya dengan fesyen dan keagamaan begitu kentara dalam tren ini. Para designer lebih kreatif dalam menggali dan mengeksplorasi kekayaan etnik dan budaya ke dalam design busana muslimah. Selain memperkaya khazanah mode busana muslimah tanah air, hal ini juga menunjukkan bahwa tren busana muslimah Indonesia tidak sepenuhnya berkiblat ke Timur Tengah, tetapi juga membuktikan inovasi para designer tanah air dalam berkarya dengan memanfaatkan unsur kebhinekaan dalam negeri (http://niahidayati.net/busanan -muslim-kian-inovatif-dan-kreatif.html).

Bentuk bentuk promosi yang dilakukan oleh para pebisnis pakaian muslim di Indonesia tergolong unik dan baru.  Lihat saja bagaimana para kreator pakaian muslim mempromosikan dan mempengaruhi trend pakaian muslim dengan salah satu caranya adalah mengontrak (membuat kontrak dengan) para ustadz yang biasa tampil dimuka umum, dengan memakai pakaian muslim kreasinya, sehingga masyarakat akan menilai positif terhadap pakaian muslim yang digunakannya selanjutnya diharapkan akan berusaha membelinya dengan kata lain akan menjadi trend setter bagi masyarakat, seperti misalnya baju muslim yang digunakan Ustadz Jepri (Uje) manakala sedang memberikan ceramah di TV, akan banyak diserbu masyarakat untuk dibeli, disamping harganya yang terjangkau motif dan coraknyapun cukup beragam dan modis.  Melihat trend masyarakat yang seperti ini, IIFC (Indonesia Islamic Fashion Consortium) menyelenggarakan Indonesia Islamic Fashion Fair pada tanggal 3 Agustus sampai 31 September 2010 di Plaza Indonesia. Kegiatan tersebut  antara lain berisi fashion show busana muslim, talkshow wirausaha, final Lomba Rancang Busana Muslim Majalah Noor, dan seni budaya.  Semoga kedepan akan lebih banyak para kreator pakaian muslim dan organisasi terkait, menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang dapat membuat Indonesia lebih ternama di dunia fashion khususnya pakaian muslim yang pada akhirnya dunia akan menoleh ke Indonesia dalam hal rancangan pakaian muslim.

Pasar tanah abang saat ini merupakan pasar dengan volume transaksi terbesar di Asia Tenggara, dimana dalam 1 hari perputaran uang bisa mencapai puluhan milyar rupiah.  Siapa yang tak kenal pasar tanah abang, dengan harga yang terjangkau dan model yang sangat beragam, siapapun yang senang fashion pasti akan berkunjung ke pasar ini, apakah ia seorang designer (perancang mode), artis, atau hanya pembeli sekalipun pasti mengenal pasar tanah abang.  Bagi anda yang belum mencoba datang ke pasar tanah abang, supaya tidak penasaran atau hanya sekedar ingin tahu, cobalah datang ke pasar ini.

Bagaimanakah trend pakaian muslim saat ini dan tahun tahun kedepan?  Trend beberapa tahun kedepan ini lebih kaya imajinasi, desain lebih ‘ready to wear’, nyaman dipakai,fashionable, kaya akan gaya berpenampilan hanya dengan bermain mix n’ match dalam gaya, mudah untuk diproduksi masal dan mudah untuk menentukan / mengikuti segment pasar. Sehingga para desainer yang menciptakan trendsetter tidak hanya terpatok pada satu unsur saja, mereka bebas untuk menentukan gaya rancangan dan penampilan yang ingin di suguhkan kepada khalayak ramai, untuk menjadi tradisi gaya hidup selera berpakaian dalam masyarakat muslim dunia dan menjadi trend yang bercitarasa global.

Untuk style yg formal utk kerja pemakaiannya ditambah blazer dan ikat pinggang besar warna natural, dilengkapi asesoris tas.

Unsur ketegasan dan wibawa diwakili warna hitam putih yang tidak pernah hilang dalam jajaran trend mode, karena merupakan warna klasik yang tak pernah lengkang / lenyap dalam dunia trend mode. Kesan formal terlihat dan pesan modern tetap tersampaikan.

Untuk style yang simple chic / feminine, pemakaiannya bisa ditambah scarf atau asesories yg simple dengan warna-warni yang tidak terlalu mencolok.

Setelah membaca tulisan diatas, tidaklah berlebihan bila dikatakan saat ini Indonesia telah menjadi trend-setter Asia khususnya dalam bidang pakaian muslim.  Dengan menambah sedikit ketekunan, kerja keras, keuletan, kontinuitas, kerja sama serta kreatifitas para kreator busana muslim Indonesia ditambah dengan memadukan unsur modern dan ethnik daerah dalam pengkreasiannya, bukannya tidak mungkin ditahun-tahun mendatang Indonesia akan menjadi trendsetter busana muslim dunia.  Amien.